"Walau Jokowi sudah mendapatkan fasilitas pengamanan dari yang kita siapkan, tapi kalau ditambah lagi untuk ditempatkan di ring dua atau tiga enggak apa-apa," kata Tjahjo dalam konferensi pers di Kantor DPP PDI-P Lenteng Agung, Jakarta, Senin (7/4/2014).
Sebelumnya, saat menjadi juru kampanye PDI-P dan berkeliling di sejumlah daerah, Jokowi memang mendapatkan pengawalan relatif ketat. Seperti di Papua yang menjadi lokasi terakhir kunjungan Jokowi, jumlah personel yang disiagakan untuk Gubernur DKI Jakarta itu bertambah menjadi lima atau enam orang. Seluruhnya berasal dari Brigade Mobil Polri. Di sekitar lokasi kampanye Jokowi pun disiagakan puluhan polisi.
Selain itu, kata Tjahjo, Polri juga harus melakukan pengamanan terhadap unsur-unsur yang terkait dalam penyelenggaraan pemilu lainnya seperti pimpinan partai politik dan juru kampanye partai.
"Walau tanpa diminta, Kapolri (Jendral Sutarman) harus menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pengamanan," ujarnya.
Selain menghawatirkan masalah pengamanan, Tjahjo juga khawatir dengan kampanye hitam yang terus menerus digencarkan oleh berbagai pihak. Menurutnya, kampanye hitam akan sangat berbahaya bagi penyelenggaraan pemilu.
"Kampanye hitam ini harus diawasi betul oleh panwas dan KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Kami meminta mereka detil mengawasi," ucapnya.
Sumber berita: Kompas News
0 comments:
Post a Comment